ANALISIS DEFORMASI LATERAL KOLOM BETON BERTULANG, KOLOM BAJA, DAN KOLOM KOMPOSIT
DOI:
https://doi.org/10.51903/semnastekmu.v1i1.120Keywords:
optimalisasi, deformasi, lateralAbstract
Di Indonesia banyak peristiwa bencana alam maupun bencana yang dibuat oleh manusia sendiri, seperti kegagalan pada bangunan selama umur rencana bangunan. Dalam merencanakan bangunan gedung diperlukan sebuah struktur bangunan yang stabil dan awet (tidak mudah terguling dan tergeser) selama umur rencana bangunan dan tidak membutuhkan biaya pemeliharaan yang berlebihan. Hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan bangunan gedung adalah merencanakan kolom. Apabila kolom mengalami kegagalan, dapat mengakibatkan keruntuhan struktur bangunan atas dari gedung secara keseluruhan. Hal tersebut merupakan suatu permasalahan yang dialami konsultan perencanaan bangunan gedung dalam merencanakan bangunan gedung. Diharapkan penelitian ini dapat menganalisa permasalahan dalam merencanakan bangunan gedung.
Rencana pengambilan data bertujuan untuk mengetahui optimalisasi kolom dilihat dari deformasi yang terjadi dengan cara merencanakan kolom dengan menggunakan 3 material yang berbeda yaitu kolom beton bertulang menggunakan SNI 2847:2013 persyaratan beton struktural untuk bangunan gedung dan penjelasannya, kolom baja, dan kolom komposit menggunakan SNI 1729:2002 persyaratan untuk perencanaan material baja dan komposit, sebagai perbandingan. Pedoman perhitungan pembebanan struktur kolom bangunan gedung menggunakan pedoman SNI 1727:13, PPUG (peraturan pembebanan untuk gedung1983) untuk perhitungan beban hidup, sedang perhitungan beban gempa menggunakan pedoman SNI 03-1726-2003 tatacara perencanaan ketahanan gempa untuk bangunan gedung. Penggumpulan data berupa studi pustaka dan software computer CSI SAP 2000 V14.2.
Hasil penelitian deformasi lateral untuk material beton bertulang sebesar 0,05565, deformasi lateral untuk material baja sebesar 0,08819, deformasi lateral material komposit sebesar 0,07981.
References
Asroni, A, 2010, Kolom Fondasi & Balok T Beton Bertulang , Graha Ilmu, Yogyakarta.
BSN, 2013, Persyaratan beton bertulang untuk bangunan gedung, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
BSN, 2002, Tatacara Perencanaan Struktur Baja Untuk Bangunan Gedung, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
BSN, 2013, Beban minimum untuk perancangan bangunan gedung dan struktur lain, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
BSN, 2003, Tatacara Perencanaan Gempa Untuk Bangunan Gedung, Departemen Pekerjaan Umum,Bandung. DPMB, 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 11983,Offset, Bandung.
Gunawan, R, 1988, Tabel profil konstruksi baja, Kanisius,Yogyakarta.
Salmon, J. J, 1991, Struktur Baja Desain Dan Perilaku Edisi Kedua Diterjemahkan Oleh Ir. Wira M.S.CE, Erlangga, Jakarta.
Simanjuntak, T. A, 2006, Jurnal Penelitian “Analisis Desain Kolom Komposit Baja-Beton Dengan Menggunakan Metode Load And Resistance Factor Design”,USU, Medan.
Tjokrodimuljo, K, 1990, Buku ajar teknik gempa, Perpustakaan UAGY, Yogyakarta.
Wahana, K, 2010, Analisis Strukur Bangunan Dan Gedung Dengan SAP 2000 Versi 14, Andi, Semarang.
Yurisman, 2003, Jurnal Penelitian “Analisa Perbandingan Antara Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI) Dengan Konsep LOAD AND RESISTENCE FACTOR DESIGN (LRFD) Untuk Desain Portal Sederhana”,POLITEKNIK, Padang.