STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PERAJIN LONTONG DI ERA INDUSTRI 4.0 (Studi Kasus Kampung Lontong Banyu Urip Lor di Kota Surabaya)

Authors

  • Agung Bayu Murti Universitas Wijaya Putra
  • Erma Tri Wahyuningdyah Universitas Wijaya Putra

DOI:

https://doi.org/10.51903/semnastekmu.v2i1.194

Keywords:

UMK Kampung Lontong, Daya Saing, Model, Strategi

Abstract

Tujuan umum penelitian ini adalah adanya strategi dan kebijakan yang tepat sasaran terkait upaya peningkatan daya saing agar pengrajin lontong khususnya UMK Kampung Lontong di Kupang Krajan Surabaya mampu berdaya saing dan masuk dalam supply chain industri kuliner Kota Surabaya sehingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Surabaya. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan Aset-Proses-Kinerja (Asset-Process-Performance) atau lebih dikenal dengan sebutan Pendekatan APP sebagai basis penyusunan kerangka konseptual. Pendekatan APP muncul sebagai gagasan yang mengintegrasikan berbagai sumber daya yang kemudian mengalami proses dan selanjutnya menghasilkan kinerja sebagai suatu kesatuan ukuran daya saing (Momaya, 1998; Shee, 2002). Metode  Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan survey. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengrajin lontong di Kampung Lontong RW 6 Kelurahan Kupang Krajan yaitu sebanyak 30 perajin dan yang bersedia dan bisa diwawancarai sebanyak 17 orang. Hasil Penelitian menunjukkan untuk peningkatan daya saing dari sisi Asets adalah perlu pelatihan bagi pengusaha untuk menambah kompetensinya dengan menguasai manajemen keuangan dan manajemen sumber daya manusia, sedangkan dari sisi Proses adalah dengan melakukan kerjasama dengan akademisi dalam memanfaatkan hasil penelitian dan pengembangan melakukan tertib administrasi SDM dan organisasinya meskipun skala usahanya masih UMK, mengikutsertakan diri dan pegawainya bila ada pelatihan serta meningkatkan kemampuan kerjasama pengusaha lontong dalam pemenuhan pasokan bahan dan pemasaran, terakhir dari sisi Performa adalah perlu integrasi peran pengusaha, pemerintah dan akademisi dalam penelitian dan pengembangan inovasi teknologi dan produk baru.

References

Ambastha, A., K. Momaya (2004), Competitiveness of Firms : Review of Theory, Frameworks and Models, Singapore Management Review, Vol. 26, No. 1; First half 2004, pp. 45-61.
Kota Surabaya (2021), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun 2021 - Tahun 2026.
Kota Surabaya (2021), ILPPD Kota Surabaya Tahun 2021.
Law, J (2009 ),A Dictionary of Business and Management .Oxford University Press. http://www.oxfordreference.com/views/ENTRY.html. subview-Mainentry-t18.e1333>
Momaya, K (1998) “Evaluating International Competitiveness at the Indu stry Level”, Vikalpa, vol 23, No. 2, April-June.
Sekaran,Uma (1992).”Research Methods for Business : A Skill Building Approach” ,2nd edition, John Willey & Sons inc, New York ,USA
Shee, H (2002) “Competitiveness through Technological Excellence: A Case of Indian Software Industry”, A Doctoral Research, Dept. of Management Studies, IIT Delhi India.
Szerb, L and S. Terjesen (2010), “Measuring The Competitiveness of Small Business”, http://www.kmu.unisg.ch/rencontres/Renc2010/Topics_2010.
Tambunan (2008), “Ukuran Daya Saing Koperasi dan UMK”, http://www.kadin-indonesia.or.id/enm/images/dokumen/KADIN-98-3000-21072008.pdf.

Downloads

Published

2022-12-22

Issue

Section

Articles

How to Cite

STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING PERAJIN LONTONG DI ERA INDUSTRI 4.0 (Studi Kasus Kampung Lontong Banyu Urip Lor di Kota Surabaya). (2022). Seminar Nasional Teknologi Dan Multidisiplin Ilmu (SEMNASTEKMU), 2(2), 414-439. https://doi.org/10.51903/semnastekmu.v2i1.194